Resiko kesehatan yang harus
dihadapi orang yang suka kerja lembur, jika tidak mau terkena resikonya,
kurangi dari sekarang
Bismillahirrohmanirrohim
Bagi sobat yang telah memenuhi umur sbagai syarat utama diterima bekerja,
bekerja merupakan rutinitas harian dan harus dilakukan dengan beberapa alasan
tentunya, baik untuk mencukupi kebutuhan untuk bertahan hidup, menghidupi anak
dan istri, tidak dibilang pengangguran sukses lagi. Seperti saya... dan yang pasti ingin menghasilkan pundi-pundi
rupiah.
Menghasilkan rupiah, atau uang yang lebih memang jarang sekali ditolak oleh
orang yang didesain untuk mendapatkannya. Mungkin sobat juga salah satu
diantaranya. Dengan melakukan pekerjaan tambahan atau lebih dikenal dengan
kerja lembur membuka jalan untuk sobat yang hendak menginginkan uang lebih.
Namun, sebelum sobat melakukannya, sobat harus tahu dulu resiko pada
kesehatan sobat. Karena pada dasarnya tubuh manusia tidak akan mampu bekerja
satu hari penuh tanpa disertai dengan istirahat yang cukup. Hal demikian
dikarenakan tubuh bukanlah mesin yang memang didesain khusus untuk bekerja.
Tubuh manusia tersusun atas organ0organ yang membutuhkan waktu jeda yang cukup.
Bagi sobat yang memutuskan untuk bekerja lembur demi menggapai tujuan yang
ingindicapai, harus siap menerima berbagai konsekkuensi yang terkait dengan
kesehatan tubuh yang terus menurun.
Dilansir Mens Health, ada beberapa masalah kesehatan yang muncul akibat
terlalu banyak bekerja, seperti stres, lesu, lemahnya kesehatan pisik, depresi,
dan konflik dalam dunia kerja itu sendiri.
Secara garis besar, ada dua Resiko
terbesar yang harus ditanggung sebagai konsekuensi orang yang terlalu banyak
bekerja atau dengan kata lain sering bekerja lembur. Ini ditegaskan oelh ahli
jantung dan direktur medis pelayanan Ritme jantung dari salt lake city, utah,
Dr. John Day.
Dalam studi websitenya beliau menerangkan bahwa orang yang sering bekerja
berlebihan atau lembur akan terkena resiko serangan jantung dan stroke. Dr.
John memaparkan dua resiko tersebut berdasarkan sebuah studi yang
dupublikasikan “The Lancer” pertengahan tahun 2015.
Resiko Terkena serangan
Jantung
Bekerja berlebihan, Overtime atau lembur berkonstribusi besar terhadap
berbagai gangguan kardiovaskuler seperti penyakit jantung serangan jantung seta
tekanan darah tinggi. Sebuah studi pernah dilakukan melibatkan 603.838 orang
(detail banget,,,) dari Amerika serikat, Australia dan eropa. Ke 600ribu orang
tersebut dipelajari selama kurang lebih 8.5 tahun dan para peneliti menemukan
resiko serangan jantung meningkat 13% pada orang yang bekerja lebih dari 55 jam
sepekan.
Sementara itu, penelitian lain yaitu American Journal of Epidemiology pada
2012, dimana resiko serangan jantung bisa sampai *0% pada orang yang bekerja 40
jam sekepkan.
Dalam 2 penelitian tersebut telah dijelaskan bahwa orang yang overtime saat
bekerja dapat terkena resiko besar yaitu serangan jantung. Maka dari itu
kurangi waktu bekerja dan sediakan waktu untuk tubuh beristirahat
Resiko terkena Stroke
Selain terkena serangan jantung, orang yang terlalu berlebihan saat bekerja
memiliki Resiko terkena stroke. Dalam studi yang sama dari The Lancet, Dr. John
memaparkan bahwa resiko stroke jauh lebih tinggi pada orang yang terlalu banyak
bekerja. Studi ini menunjukan resiko seseorang terkena stroke meningkat 33%
pada orang yang overtime bekerja yaitu lebih dari 55 jam sepekan.
Bahkan, resiko terkena stroke juga meningkat pada orang yang bekerja
sekitar 40 jam sepekan.
Dr. John menegaskan, sebelum akhirnya seorang yang terlalu banyak bekerja
mengalami serangan jantung dan stroke ada beberapa alasan yang memicu serangan
jantung dan stroke. Jadi, sebelum terkena serangan jantung atau stroke, seorang
akan mengalami beberapa hal ini terlebih dahulu
Meningkatnya stres dikarena
jam kerja yang lama
Pekerjaan yang sobat lakukan setiap hari merupakan penumbang terbesar atas
tingkat stres yang ada derita. Ini dikarenakan berbagai beban kerja yang harus
dituntaskan. Tingkat kemacetan lalu lintas juga memicu, teman kerja yang tidak
ramah ditambah beban pekerjaan yang terus menumpuk bisa juga menyebabkan
peningkatan stres.
Dalam wabsitenya, Dr. John Day mengatakan “saya telah mempelajari bahwa
ketika saya bekerja terlalu lama dirumah sakit, saya merasa lebih stres. Studi
menunjukan bahwa stres ini bisa meningkatkan resiko sobat terkena serangan
jantung atau stroke sampai 40%”
munculnya depresi saat
bekerja
meskipun ada orang yang berkembang dan menikmati jam kerja yang lama,
banyak orang yang merasa tidak senang ketika pekerjaan mendominasi hidup
mereka. Jam kerja yang tinggi tersebut bisa meningkatkan peluang seseorang
menderita depresi.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “PLos ONE”, ketika
seseorang bekerja salam 11 jam atau lebih dalam satu hari akan memiliki tingkat
depresi yang cukup tinggi dibanding dengan mereka yang bekerja selama 7 hingga
8 jam perharinya
Depresi sendiri merupakan salah satu faktor resiko kuat untuk penyakit
jantung.
Kualitas tidur yang
berkurang berdampak buruk juga
Ketika sesorang bekerja lembur, amka secara otomatis jam tidur yang
dimilikinya berkurang, betul tidak?
Berbagai dampak buruk akan menimpa dari minimnya jam tidur seperti memori
yang terus menurun, meningkatnya berat badan, sering marah tidak jelas, maupun
kanker yang mengitai diri sobat
Meningkatnya tekanan darah
dikarenakan terlalu lama bekerja
Bekerja terlalu lama dengan sedikit istirahat akan mampu meningkatkan
tekanan darah. Baik karena berhubungan dengan pekerjaan atau karena fakta bahwa
sobat tidak memiliki waktu untuk menjalani hiup sehat itu sendiri.
Terganggunya fungsi organ
otak karena terlalu fokus bekerja
Kerja lembur yang dilakukan secara
terus menerus beresiko pada penurunan mentak serta demensia (penurunan
kemampuan intelektual) yang sobat miliki.
Terganggunya waktu makan dan
tersitanya waktu olahraga
Dengan frekuensi waktu bekerja yang lama otomatis membutuhkan asupan
makanan yang tinggi, namun meskipun membutuhkan asupan makanan tinggi, orang
suka lupa akan makan yang sehat dan meyantap makanan yang kurang sehat hanya
demi menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Selain itu, waktu olahraga yang
diharuskan dilakukan oleh tubuh juga tersita.
Diabetes yang mengancam
Workaholic
Karena makanan yang tidak sehat saat bekerja, seseorang yang sering bekerja
berlebihan alias workaholic lebih beresiko terkena diabetes. Diabetes ialah
faktor resiko yang paling kuat, tidak hanya untuk serangan jantung dan stroke,
tapi juga dimentia atau pikun.
Kesimpulannya,
Orang yang terlalu sering atau lebih lama memakai waktunya untuk bekerja
dapat mengalami gangguan kesehatan seperti stres, depresi, kualiast tidur yang
berkurang, meningkatnya tekanan darah, terganggunya fungsi organ otak,
terganggunya waktu makan dan diaberes yang akhirnya akan terkena memicu
munculnya serangan jantung dan stroke juga pikun.
Itulah pemabahsan mengenai resiko kesehatan yang harus dihadapi orang yang
bekerja terlalu lama atau lembur. Demikian pemahasan kali ini, semoga dapat
bermanfaat dan dapat membantu masalah sobat. Mohon maaf bila ada kesalahan.
Karena kesalahan mutlak pada diri saya dan kebenaran hanya ada pada Allah SWT.